Wednesday 17 October 2012

pengusaha,penguasa dan nyayian rindu nya

aktivis kaskus koentjoro's Avatar UserID: 275255 Join Date: May 2007 Posts: 704 koentjoro tidak memiliki reputasi Globalisai Ekonomi & Jadi Kekuatan Ekonomi Baru, Waktunya Pengusaha Maju ke RI-1 10 Pengusaha Paling Potensial Masuk Bursa Capres 2014 Wednesday, February 29th, 2012 Entah fenomena apa, bursa calon Presiden 2014 didominasi oleh politisi berlatarbelakang pengusaha. Dimana para mantan Jenderal lain berada? Fenomena lainnya, para purnawirawan yang dulu sangat seksi memegang kuasa di daerah, pelan-pelan “digusur” oleh para pengusaha. Di tingkat nasional, sebagian sudah digadang-gadang oleh parpol dan media massa. Hanya Megawati tidak memiliki latarbelakang pengusaha. Berikut adalah 10 pengusaha yang paling potensial masuk bursa calon Presiden 2014: 1.Jusuf Kalla. Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden, merupakan pengusaha sukses dari Makassar, Sulawesi Selatan. Pendekatannya layaknya pengusaha dalam mengelola pemerintahan terbukti mampu menyelesaikan banyak persoalan negara saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah menggadang-gadang pria yang terkenal dengan solusinya yang cepat dan tepat ini. Di tangan Jusuf Kalla, Pulau Komodo mendunia, masalah Ambon, Poso, Aceh, hingga masalah BLT, rumah buat kalangan menengah ke bawah bisa dituntaskan persoalannya. Di saat banyak penyelesaian terkesan lamban, pria berkumis tipis ini menyelesaikan banyak persoalan secara cepat. Saat ini JK lebih sibuk menjalankan missi kemanusiaan di PMI. 2.Abu Rizal Bakrie. Pria akrab disapa Ical ini pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia. Dia adalah politisi Golkar yang pernah memimpin asosiasi pengusaha terdepan Indonesia seperti Kadin dan Hipmi. Saat ini Golkar belum memiliki pilihan lain selain Ical. Pria Lampung ini sedang gencar-gencarnya melakukan penetrasi ke desa-desa dan pelosok-pelosok guna meningkatkan popularitasnya. 3.Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus ini terjun menjadi pengusaha setelah diberhentikan dari kedinasan tentara saat krisis kepemimpinan nasional 1998 lalu. Meski demikian, bakat bisnisnya kemudian dikembangkan dan menjalin hubungan bisnis dengan rekannya pemimpin negara Yordania. Dia sempat mencicipi bisnis minyak, bisnis kertas melalui Kiani Kertas. Oleh sebab latarbelakangnya ini, Prabowo dinilai punya nilai tambah bila menjadi Presiden RI. 4.Hatta Radjasa. Hatta Radjasa memang sudah lama berkutat didunia pemerintahan. Tapi sosok yang kalem dan tenang ini lebih merasa nyaman berada diantara rekan-rekannya sesama pengusaha. Sebelum menjadi politisi, Hatta sudah lama berbisnis dan mencari uang sendiri. Sekarang jiwa bisnisnya dilanjutkan oleh putranya Reza Radjasa yang juga salah satu pimpinan BPP Hipmi. Lulusan ITB ini merupakan jagoan dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menuju RI-1 pada 2014 mendatang. 5.Dahlan Iskan. Sosok Dahlan Iskan muncul seperti gaya Jusuf Kalla dalam menyelesaikan persoalan. Mereka berdua bergerak cepat dan tidak suka dengan birokrasi yang berbelit-belit dan menjengkelkan. Kiat ini yang ditempuh Dahlan saat memimpin PT Perusahaan Listrik Negara. Sukses di PLN, Dahlan dijagokan memimpin PSSI yang sedang bermasalah meski akhirnya kandas. Dahlan adalah wartawan sekaligus pengusaha media cetak dan elektronik dibawah bendera Jawa Pos Group. Namun masalah kesehatan merupakan kendala pria gesit ini sebab pernah menjalani transplantasi hati di Cina. 6.Joko Widodo. Orang Solo saat tegang-tegangnya dengan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo masalah situs sejarah bercanda bahwa mereka tidak membutuhkan “Bibit” sebab pohonnya sudah ada yakni Joko Widodo di Solo. Pria kalem namun tegas ini dipandang sebagai salah satu pemimpin muda masa depan yang sukses melakukan perubahan tanpa berdarah-darah dan kekerasan. Dia adalah pengusaha mebel yang sudah berduit, sehingga Jokowi tidak pernah mengambil gajinya sebagai Wali Kota Solo. Politisi PDI P ini sering disebut-sebut sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta yang potensial. 7. Surya Paloh Meski sayup-sayup, nama Surya Paloh masih menjadi jualan partai Nasdem. Ada kabar bahwa Nasdem yang didukung Surya Paloh dan konglomerat media Harry Tanoe Sudibyo bakal mendorong Jusuf Kalla. Namun, nama Surya Paloh masih sangat kental jadi jagoan di partai Nasdem. Terlebih Surya Paloh didukung oleh gabungan dua konglomerasi media terbesar di Tanah Air. Surya Paloh adalah bos dari Media Group yang didalamnya terdapat MetroTivi. 8.Hary Tanoe Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Harry Tanoe menyatakan siap maju menjadi calon presiden (capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Asalkan, Partai yang kini dihuninya, Partai Nasdem, menang atau minimal memenuhi syarat presidential treshold. Hal tersebut disampaikan pemilik Grup Media Nusantara Citra (MNC) tersebut seusai memberi keterangan pada kasus restitusi pajak Bhakti Investama yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, hari ini."Saya sih mengalir saja," katanya. Ia pun menegaskan, dirinya mau maju menjadi capres karena ingin membawa Indonesia menjadi lebih baik (source). 9. Chairul Tanjung. Pemilik kelompok usaha Para Group ini mulai digadang-gadang oleh PKS menuju RI-1 pada 2014. Meski demikian Chairul Tanjung masih malu-malu dan belum menyatakan belum berminat ke istana. Saat ini pria akrab di sapa CT ini lebih asyik berbisnis sampai ke Indonesia Timur dengan mengakuisisi Bank Sulut. Jabatan publiknya saat ini adalah Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). 10. Fadel Muhamad. Dia adalah mantan pimpinan dari Bukaka Group. Tangan dinginnya sebagai pengusaha mampu mengangkat salah satu provinsi termuda, Gorontalo, menjadi ikon investasi nasional. Fadel sukses menyulap birokrasi yang lambat menjadi lebih cepat dan efisien serta transparan selama menjadi gubernur. Politisi yang disapa Gubernur Jagung ini juga sukses saat memimpin KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Aksi heroiknya menolak ikan dan garam impor harus diancungi jempol. Sayang, Fadel masih dibayang-bayangi oleh dua seniornya di partai Golkar, Jusuf Kalla dan Ical. http://suarapengusaha.com/2012/02/29...capres-2014-3/ ---------------- NKRI kini bukan lagi negara ecek-ecek yang hanya terbelit dengan kemiskinan, pengangguran dan kebodohan dan separatisme seperti di masa lalu. NKRI sekarang dan di masa depan adalah sebuah bangsa yang sudah mulai maju, sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia. Ekonomi NKRI akan tumbuh dan berkembang dengan mengandalkan kekayaan nasionalnya, dan penduduk yang semakin baik kwalitas sumber daya manusianya. Sistem politik yang sudah menganut Demokrasi penuh (Full Democration) dan model ekonomi yang semuanya sudah dilakukan dengan pendekatan Mekanisme Pasar (Price mechanism), adalah tanda-tanda menuju ke arah kemajuan itu. Untuk negeri yang sudah maju seperti ini, dimana kekuatan ekonomi akan menjadi andalan utama untuk menjaga kestabilan dan kesinambunagn kemajuan, sangat diperlukan tipe Pemimpin yang sangat paham mengenai dunia bisnis atau perdagangan internasional. Itulah yang menjadi salah satu alasan bahwa Presiden RI di tahun 2014 dan sesudahnya, seharusnya di isi orang-orang yang professional di dunia bisnis, tentu pengusaha dengan integritas moral yang baik dan luhur budinya Last edited by koentjoro; Yesterday at 04:46 PM.. koentjoro is offline QUOTE KaskusAd - Create an KasAD / Buat Iklan KasAD Unread Yesterday, 04:29 PM #2 koentjoro aktivis kaskus koentjoro's Avatar UserID: 275255 Join Date: May 2007 Posts: 704 koentjoro tidak memiliki reputasi Capres Berlatar Belakang Pengusaha Dinilai Mampu Senin, 8 Juni 2009 20:36 WIB Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menilai calon presiden (capres) berlatar belakang pengusaha lebih mampu mengatasi persoalan bangsa, khususnya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. "Sebenarnya kita tidak perlu melihat latar belakang capres, apakah dari kalangan pengusaha, sipil, atau militer, tetapi yang terpenting adalah rekam jejak ("track record") mereka selama ini," katanya di Jakarta, Senin. Menurut dia, bangsa Indonesia sekarang dihadapkan pada kondisi ekonomi dunia yang sedang sulit, tingkat pengangguran dan angka kemiskinan yang tinggi, masalah UU masih banyak yang tumpang tindih, serta persoalan birokrasi. Untuk itu, kata Sofyan, Indonesia ke depan memerlukan pemimpin kuat yang bisa mendobrak semua persoalan itu, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan cepat. "Berdasarkan pengalaman dari calon-calon yang ada, kita melihat Jusuf Kalla yang terbaik. Memang semua capres pintar dan layak, tetapi berdasarkan rekam jejaknya, banyak yang melaksanakan tugasnya masih sebatas `action plan` dan kontrak kerja, tetapi tidak dilaksanakan," katanya. Ia menambahkan, kekhawatiran bahwa pengusaha yang menjadi presiden akan mengalami konflik kepentingan tidak beralasan. "Soal konflik kepentingan tidak bisa dijadikan patokan. Soeharto yang berasal dari kalangan militer saja paling banyak KKN-nya ketika berkuasa," katanya. Ia menambahkan, Jusuf Kalla sudah sekitar 10 tahun meninggalkan dunia bisnis keluarga dan menyerahkannya kepada anak-anaknya. "Kita lihat saja, apakah selama menjadi wapres, ia menyalahgunakan kewenangannya?," tanyanya. Salah satu kelebihan Kalla, katanya, adalah memiliki kepemimpinan yang kuat, serta mampu mengambil inisiatif dan memutuskan kebijakan dengan cepat. "Saya yakin kepemimpinan JK akan mampu mengatasi berbagai persoalan bangsa dan membawa ekonomi nasional tumbuh dengan cepat," katanya http://www.antaranews.com/view/?i=1244468215&c=NAS&s= TIME Magazine: Indonesia calon kekuatan dunia baru Kamis, 19 April 2012 09:13:18 Sewindu terakhir, masyarakat internasional akrab dengan akronim BRICS. Istilah itu adalah kumpulan negara yang dianggap sebagai kekuatan ekonomi baru dunia, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Rupanya, perkembangan terakhir menunjukkan kemungkinan peta itu mulai berubah. Indonesia diprediksi masuk pada jajaran calon negara maju. Prediksi itu muncul dalam salah satu laporan khusus majalah Time edisi 23 April 2012. Indonesia tidak sendirian. Ada dua negara lain yang dinilai bakal meraih peningkatan perekonomian yang menjanjikan beberapa tahun ke depan, yaitu Turki dan Filipina. Indonesia berdasarkan survei Lembaga Investasi Morgan Stanley memiliki pertumbuhan Produk Domestik Bruto paling stabil. Pertumbuhan ekonomi negara ini bahkan terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Merujuk pendapat Ruchir Sharma selaku kepala divisi riset Morgan Stanley, gembar-gembor BRICS selama ini tidak seperti yang dibayangkan. China yang pada pada 2003-2007 selalu mencatat pertumbuhan ekonomi lebih dari delapan persen mulai menurunkan laju perekonomiannya. Hal itu ditandai dengan pernyataan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang bulan lalu mengumumkan penurunan target pertumbuhan ekonomi jadi 7,5 persen di hadapan Kongres Nasional Partai Komunis. Menurut Sharma, fenomena ini tidak perlu dianggap sebagai kekeliruan ramalan kekuatan ekonomi dunia baru. Tren penurunan itu merupakan fenomena wajar dan sepatutnya terjadi, karena dalam perputaran investasi global saat ini. "Stabilitas pertumbuhan ekonomi sejatinya selalu bergantung pada tiap-tiap negara, peluang itu bisa dimanfaatkan oleh negara-negara yang selama ini tidak dianggap sebagai kekuatan dunia baru," tulis Sharma dalam laporan khusus itu. Berkaca pada situasi makro itulah, Indonesia, bersama Filipina dan Turki dinilai memiliki masa depan cerah, meski tidak akan langsung menjadi yang terbaik. Time memprediksi India dan China masih yang terdepan. Dua negara itu diramalkan menjadi kekuatan dominan dunia di periode 2030 hingga 2050 http://www.merdeka.com/dunia/indones...unia-baru.html Jepang anggap Indonesia sudah menjadi negara maju Kamis, 12 April 2012 20:22 WIB Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia di mata pemerintah Jepang telah menjadi negara maju dan bukan lagi negara berkembang, kata Direktur Jenderal Japan Foundation Ogawa Tadashi. "Hal itu setidaknya bisa dilihat dari semakin berkurangnya jumlah gelandangan, pengemis, dan pengangguran di beberapa kota besar Indonesia," katanya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis. Disela seminar "Japan-Indonesia Bilateral Relations: Redefening Strategic Partnership, Maintaining Regional Leadership", ia mengatakan jika dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya, kini Indonesia sudah mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi negara maju. "Melihat kemajuan pesat Indonesia itu, posisi kedua negara bisa dikatakan sejajar. Dengan demikian akan semakin terbuka lagi pengembangan kerja sama antara kedua negara baik di bidang kebudayaan, pertukaran pemuda maupun mitigasi bencana," katanya. Selain sektor bisnis dan industri, menurut dia, pengembangan local wisdom (kearifan lokal) Indonesia melalui seni dan budaya seperti wayang maupun tari-tarian, terbuka dilakukan. "Apalagi, selama ini masyarakat Jepang senang dengan seni dan budaya Indonesia," kata Ogawa. Dosen Jurusan Hubungan Internasional Fisipol UGM Siti Daulah Khoiriati mengatakan, sektor sosio-kultural memainkan peranan penting dalam diplomasi publik dan meningkatkan regionalisme berbasis people to people connection seperti yang diimpikan oleh ASEAN. "Pertukaran pelajar, proyek kolaborasi akademik, dan masifnya pengaruh J-pop, misalnya, memiliki kontribusi signifikan dalam mempererat hubungan Indonesia dan Jepang. Selain itu, politik dan ekonomi juga menjadi strategi diplomasi utama dalam hubungan Jepang dengan Asia Tenggara," katanya. Menurut dia, sejak akhir abad ke-20 terdapat official development assistance dan foreign direct investment kepada negara-negara anggota ASEAN. "Meskipun kedua pihak telah merasakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan selama beberapa dekade terakhir, dinamika Asia Timur dan Asia Tenggara tetap perlu ditinjau kembali untuk dapat menjaga manfaat dari hubungan bilateral kedua negara," katanya. Ia mengatakan, pengertian dan perspektif baru menjadi krusial dalam membentuk masa depan hubungan baik Jepang dan Indonesia dalam kerangka kerja yang lebih efektif. "Ke depan Jepang termasuk dunia industrinya tidak akan bisa lepas bekerja sama dengan Indonesia, apalagi jika dikaitkan dengan tingginya nilai tukar mata uang Yen," katanya. http://www.antaranews.com/berita/305...di-negara-maju koentjoro is offline QUOTE Unread Yesterday, 04:33 PM #3 koentjoro aktivis kaskus koentjoro's Avatar UserID: 275255 Join Date: May 2007 Posts: 704 koentjoro tidak memiliki reputasi Yudhoyono Yakin Indonesia Masuk Perkumpulan BRIC Senin, 03 Januari 2011 | 14:06 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyakini Indonesia bisa masuk dalam negara-negara Brazil, Rusia, India dan Cina (BRIC). Indonesia memiliki potensi dan peluang sejajar menjadi emerging countries. "Saya berani mengatakan dalam 10 tahun ini bisa bergabung emerging economics bisa hadapi bottlenecking, dayagunakan potensi apakah kita betul serius untuk perbaikan negara kita," katanya saat sesi tanya jawab dengan pelaku usaha dan investor setelah pembukaan perdagangan bursa efek di Jakarta, Senin (3/1). Salah seorang pelaku usaha, Hartaji, bertanya soal kemampuan Indonesia bisa mampu mensejajarkan dengan negara BRIC dalam forum itu. Saat ini, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan yang cukup baik. Jika mengikuti analisis, proyeksi, perkiraan dari sejumlah pandangan, Presiden mengatakan umumnya mengatakan proses baik masuk BRIC meski banyak catatan kritis. Indonesia, masih banyak pekerjaan rumah yang musti diperbaiki, masalah hukum, infrastruktur, masalah sinergi pusat dan daerah dan masalah-masalah yang dirasa menghambat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Presiden bercerita soal sejumlah pertemuan yang digelar perkumpulan negara-negara seperti G20 dan G8. Dalam pembentukan awal pertemuan G20, Indonesia diajak berunding dengan Presiden Amerika dan Perdana Menteri Australia. "Kalau kita diajak bicara dan konsultasi artinya kita dihitung, kita dapat peran terlibat aktif dalam pembentukan framework global," ujar Presiden. Peran Indonesia pun, juga menjembatani kawasan Timur dan negara Barat. http://www.tempo.co/read/news/2011/0...rkumpulan-BRIC ADB: Tiongkok, India dan Indonesia Akan Dominasi Kekuatan Ekonomi Dunia Kamis, 26 Januari 2012 | 8:32 [DAVOS] Melambatnya pergerakan ekonomi global bakal berimbas ke Asia pada tahun ini. Namun wilayah ini akan tetap menjadi kekuatan ekonomi dunia yang bakal dipimpin tiga negara, Tiongkok, India dan Indonesia. Hal tersebut dikatakan pemimpin Asian Development Bank (ADB) baru-baru ini. Haruhiko Kuroda dalam wawancara dengan The Associated Press )AP) mengatakan, pihaknya berharap ekonomi Asia, namun tak termasuk Jepang dan Selandia Baru, akan berkembang sekitar 7 persen pda tahun ini. Turun dari 7,5 persen pada tahun lalu atau 9 persen pada 2010. Perkiraan Kuroda ini berbalik dengan pernyataan International Monetary Fund (IMF) yang mengumumkan, tahun ini seluruh dunia akan terkena dampak melambatnya pergerakan ekonomi global. Perkembangan ekonomi diyakini hanya berkisar antara 3,3 sampai 4 persen saja. Salah satu dampaknya karena resesi yang terjadi di Eropa. Namun Kuroda beralasan, wilayah Asia tetap kuat karena permintaan pasar domestik lokalnya yang bisa mengalahkan factor eksternal . “Dampak Asia dari krisis financial Eropa hanya ada dua. Yang pertama adalah penundaan kredit dari bank-bank Eropa untuk Asia, dan turunnya jumlah perdagangan kesana. Ini hanya akan terasa pada negara Tiongkok yang menjadikan Eropa sebagai pasar besar ekspor mereka,” tegas Kuroda. “Namun jika situasi semakin memburuk, baru akan berdampak pada Asia. Jadinya saya berharap krisis financial di Eropa akan bisa teratasi,” ungkap Kuroda. Meski demikian, ia memprediksi Tiongkok akan terus menjadi motor pertumbuhan ekonomi Asia 2012 dengan mencapai 8 persen, diikuti India antara 7-8 persen dan Indonesia sekitar 6,5 persen. http://www.suarapembaruan.com/ekonom...mi-dunia/16478 Seberapa kayakah Indonesia? Oleh Arif Pitoyo Jum'at, 20 April 2012 | 00:26 WIB “Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejak dulu kala, slalu di puja puja bangsa...” Sepenggal lirik lagu Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki tersebut selalu dinyanyikan di sekolah-sekolah saat zaman orde baru, termasuk pada saat saya masih SD. Sampai sekarang pun saya terkadang tergetar setiap kali mendengarkan lagu itu dinyanyikan. Nyanyian tersebut selalu menggelorakan semangat kecintaan kita pada tanah air Indonesia. Entah kenapa, rasa kecintaan pada tanah air sudah terkikis sangat parah pada diri masyarakat kita saat ini, termasuk pemerintah dan para anggota dewan yang terhormat. Padahal sebenarnya, negeri ini teramat sangat kaya raya, dan berpotensi menjadi negara makmur. Komponen utama negara makmur adalah rakyatnya berkecukupan atas pangan, sandang dan papan. Nyatanya... Indonesia yang belum dapat memenuhi sendiri produksi kebutuhan pangan, bila tidak mau disebut miskin harta, mungkin Indonesia masih miskin intelektual dan moral. Contoh ketidak mampuan Indonesia dan rakyatnya dalam memproduksi kebutuhan dasar adalah dengan masih diimpor-nya 53% garam, 60% kedelai, 30% daging dan 70% susu. Dan yang lebih ironis lagi, dengan konsumsi beras per kapita sebesar 140kg per tahun, Indonesia masih mengimpor beras. Sangat jauh apabila dibandingkan dengan India yang harus memberikan makan pada 1,21 miliar rakyatnya, tetapi mereka masih sanggup untuk mengekspor beras sejumlah 4,5juta ton pada tahun lalu. Indonesia, sebenarnya sangat kaya akan komoditas teh, karet, kelapa, padi, kopi, tembakau, tebu dan tanaman palawija. Bagaimana dengan kekayaan alam pertambangan? Merujuk pada data US Geological Survei pada 2006, cadangan tembaga Indonesia sebesar 38.000 metrik ton (terbesar ke-8 dunia), nikel 13 juta metrik ton (terbesar ke-4 dunia), emas (terbesar ke-8 dunia), dan timah (terbesar ke-6 dunia) . Freeport, milik Freeport McMoran Copper & Gold Inc AS, merupakan pemain tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia yang mampu memproduksi tembaga ke-2 terbesar di dunia dan emas ke-6 terbesar di dunia. Adapun untuk nikel, dengan PT Inco sebagai perusahaan nikel terbesar di Indonesia (58,7% milik Vale Canada Ltd dan 20.1% milik Sumitomo Metal Mining Co Ltd Jepang), posisi Indonesia merupakan produsen peringkat ke-4 dunia. Adapun kekayaan tambang Indonesia yang terkait dengan energi, Indonesia menduduki peringkat pertama pada kekayaan sumber energi panas bumi, dengan memiliki kemampuan membangkit sebesar 27.000 MW, atau setara dengan mengkonsumsi 12,15 miliar minyak. Namun, saat ini baru terdapat tujuh PLTP dengan kapasitas terpasang 1.189 MW yang sudah beroperasi. Dengan semakin sedikitnya produksi minyak nasional (Indonesia berada di peringkat 28 dunia, dibawah Vietnam), maka peran batu bara sebagai sumber energi nasional meningkat pamornya. Untuk batu bara, proven reserve Indonesia berada di peringkat 15 dunia, dan berada di peringkat 8 untuk jumlah produksi bagi kebutuhan lokal & ekspor. Akan halnya gas alam yang saat ini tengah didorong oleh pemerintah untuk mensubstitusi ketergantungan pada minyak, proven reserve yang ada di Indonesia menduduki peringkat ke 15 dunia. Melihat keroposnya kondisi fondasi kemakmuran Indonesia, semua orang berlomba-lomba melimpahkan kesalahan pada administrasi pimpinan (sejak VOC sampai SBY). Mungkin saat ini, pidato Presiden John F. Kennedy dari USA bisa diingatkan kembali: ".....ask not what your country can do for you - ask what you can do for your country. My fellow citizens of the world: ask not what America will do for you, but what together we can do for the freedom of man." Kebanyakan masyarakat menilai Indonesia ini berlayar sendiri dengan ‘auto pilot’. Namun seluruh ekonom diluar pro pemerintah, sepakat bahwa administrasi SBY tidak sensitif dalam memperbaiki kesenjangan kaya-miskin, dan program pemerintah hanya menitik beratkan pada program ‘pencitraan’. Ketika abad 16, kapitalis negara di Belanda berkolaborasi dengan kapitalis pedagang (melalui VOC) menjalankan ekonomi menggunakan kekuatan senjata, saat ini kapitalis korporasi menjalankan ekonomi menggunakan kekuatan modal (dengan dukungan ‘fiat money’). Indonesia memang kaya, tapi kenapa kemakmuran tak juga menyapa kita? Bila merujuk pada pasal 33 UUD 1945 bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang ada di dalamnya adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, maka bisakah disebutkan bahwa pemerintah sudah menghianati amanat UUD 1945? http://www.bisnis.com/articles/seber...akah-indonesia koentjoro is offline

No comments:

Post a Comment