Wednesday, 17 October 2012

Kisah Orang Indonesia yg Semakin Borju aja: Kini Lebih Banyak Hermès dan Gucci di Mal

Kisah Orang Indonesia yg Semakin Borju aja: Kini Lebih Banyak Hermès dan Gucci di Mal source pic: Credit Suisse Global Wealth Report 2012 The Wall Street Journal: Lebih Banyak Hermès dan Gucci di Indonesia 11 October 2012, 11:34:46 SGT oleh Kathy Chu di Hong Kong dan I Made Sentana di Jakarta Menjamurnya orang kaya di Indonesia memikat lebih banyak label mewah dunia untuk melebarkan pasarnya ke tanah air.Pekan ini, brand besar asal Perancis, Hermès International, membuka butik arloji mentereng di Jakarta. Bermitra dengan pengusaha lokal, butik itu merupakan toko ketiga yang resmi berdiri di ibu kota. Sederet pemegang merek mewah lainnya pun terus berekspansi. LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton Fendi tahun ini meresmikan dua cabang, sementara Gucci, label asal Italia, tengah membangun toko utama mereka bermitra dengan perusahaan lokal. Operator toko serba ada Central Retail Corp dari Thailand dan SA des Galeries Lafayette dari Perancis pun bersiap dengan cabang baru di Indonesia. Tergerusnya pasar barang mewah di beberapa bagian dunia memancing ekspansi merek-merek raksasa ke Jakarta. Angka penjualan sejumlah label besar ini di negara Barat terus menurun. Sementara pelambatan ekonomi Cina membuat konsumen barang mewah di negeri itu kini kehilangan hasrat membeli. Bukannya ekonomi Indonesia kebal dengan tren pelambatan ekonomi. Namun, membengkaknya jumlah kelas menengah tetap memicu konsumsi barang mewah dalam jangka panjang, kata analis Frederick Gibson dari Moody’s Analytics di Sydney, Australia. “Kami sangat yakin dengan potensi pasar Indonesia,” ujar Alexis Babeau, managing director PPR divisi barang mewah. Kondisi politik yang stabil memantapkan pijakan ekonomi kelas menengah. “Orang Indonesia menyukai barang mewah serta menghargai keberadaan produk berkualitas yang dibuat dengan keahlian khusus.” Chief Executive PPR, François-Henri Pinault, memboyong lusinan eksekutif PPR ke Indonesia pada awal tahun ini untuk mempelajari pasar barang mewah di sini. Indonesia menjadi prioritas kelas konsumen yang sanggup membeli barang-barang mewah terus bertambah, ungkap Tos Chirathivat, chief executive Central Retail. Perusahaan ritel asal Thailand itu berencana membuka lima toko di Indonesia hingga 2017. Jumlah penduduk Indonesia dengan investable asset senilai lebih dari $1 juta, di luar hunian utama, naik hingga 25% setahun. Menurut perusahaan broker CLSA Asia-Pacific Markets, pertumbuhan itu tercatat paling pesat di Asia. Penjualan barang mewah pun diharapkan bisa terkerek hingga $742,3 juta (Rp7,1 triliun) tahun ini. Perusahaan riset pasar, Euromarket menyatakan nilai itu naik nyaris dua kali lipat dibandingkan 2007. Jika dibandingkan dengan Cina dan Jepang ($17,9 miliar dan $31,7 miliar, berturut-turut), angka penjualan barang mewah di Indonesia sungguh kecil. Bagi konsumen Indonesia, kemewahan dilihat sebagai “pamer merek,” ujar Oliver Petcu, pendiri CPP Luxury Industry Management Consultants, London, Inggris. “Hasrat untuk pamer itu yang kini tengah bersemi.” Di sisi lain, brand mewah tumbuh lamban di tanah air karena tingginya pajak barang mewah yang ditetapkan pemerintah. Untuk setiap pembelian, persentase yang dipatok sekitar 10% – 200%. Kurangnya jumlah properti mewah di luar Jakarta, yang menyulitkan pembukaan cabang baru di kota lain, juga menjadi ganjalan. Sementara angka penjualan barang mewah di Indonesia bagi brand ternama seperti Hermès meningkat, nilai itu belum cukup berarti bagi bisnis perusahaan itu di Asia, ujar CEO Hermès, Patrick Thomas. Konsumen Indonesia kerap bepergian ke mancanegara untuk berbelanja barang mewah. “Saya tak pernah merasa nyaman belanja di Indonesia. Biasanya harganya lebih mahal dan modelnya nggak baru,” kata Rachel Amalia, bankir investasi berusia 40-an, yang keluar dari toko Chanel, di Jakarta, dengan tangan hampa. Pada sejumlah mal mewah di Jakarta, banyak butik mewah hanya menempati lantai dasar dan lantai 1 karena permintaan konsumen tak cukup tinggi, ujar Kazim Ali Bokhari, kepala tim riset PT Leads Property Services Indonesia, perusahaan broker Jakarta. Harvey Nichols, toserba yang memulai usahanya pada 1880 di London, Inggris, menutup cabang Jakarta pada 2010 setelah dua tahun beroperasi. Di tengah potensi pasar barang mewah di Indonesia, tak sedikit brand memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan pemegang waralaba – yang menjalankan sebagian besar butik mewah di Jakarta – dan langsung mengelola cabang sendiri demi kontrol lebih luas terhadap pemasaran dan pengembangan usahanya, ujar Oliver Petcu dari CPP. PPR belum mulai mengoperasikan sendiri cabangnya di Indonesia karena terbentur masalah infrastruktur transportasi, kondisi hukum, serta tingginya pajak barang mewah, ujar Alexis Babeau dari PPR. http://indo.wsj.com/posts/2012/10/11...-di-indonesia/ Spoiler for Merk-merk terkenal dunia di mal Indonesia: ---------------- Silahkan saja menjadi kaya, asalkan bukan dari duit hasil menjarah kekayaan alam negeri ini, dan atau hasil dari hasil mengkorupsi duit Negara. Silahkan saja kaya, asal kewajiban membayar pajak yang benar, betul-betul mereka laksanakan sesuai prosedur. Itu duit pajak, selama tak di korupsi birokrat, seharusnya dinikmati oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang menurut Konstitusi UUD 1945, memiliki hak penuh atas semua kekayaan alam di negeri ini. Negara hanya dititipi mengelolanya, dan duitnya haruslah dikembalikan untuk memakmurkan rakyat yang belum memperoleh haknya atas kekayaan alam itu citoxs is offline QUOTE KaskusAd - Create an KasAD / Buat Iklan KasAD Unread Today, 07:01 AM #2 citoxs newbie citoxs's Avatar UserID: 4801494 Join Date: Oct 2012 Posts: 10 citoxs tidak memiliki reputasi Indonesia Negara Pencetak Orang Kaya Tercepat Indonesia bersanding bersama Rusia, Brasil, Thailand, dan Kazakhstan. Kamis, 11 Oktober 2012, 12:16 VIVAnews - Indonesia menjadi salah satu negara yang diprediksi mengalami pertumbuhan kekayaan per kapita tercepat dalam lima tahun mendatang. Indonesia bersanding bersama Kazakhstan, Rusia, Brasil, dan Thailand. Hal itu diketahui dari laporan bertajuk Global Wealth Report 2012 yang diterbitkan perusahaan keuangan dunia, Credit Suisse, yang diperoleh VIVAnews, Kamis, 11 Oktober 2012. "Sementara itu, kekayaan per kapita orang dewasa China akan meloncat 12 tingkat dari posisi 56 menjadi 44," ungkap laporan tersebut. Credit Suisse memperkirakan pertumbuhan kekayaan per kapita orang dewasa dari negara-negara ini dipicu oleh kenaikan produk domestik bruto (PDB) per kapita. Mongolia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi akan menikmati kenaikan PDB sebesar 150 persen pada 2017. Sementara itu, Indonesia ditaksir mengalami pertumbuhan PDB hingga 82 persen, Kazakhstan 56 persen, Rusia 55 persen, China 55 persen, dan Thailand 34 persen. "Pertumbuhan PDB ini akan menjadi pemicu utama akumulasi kekayaan penduduk selama lima tahun mendatang," kata laporan itu. Lembaga keuangan internasional ini menaksir, jumlah orang kaya di dunia bakal naik 18 juta atau mendekatu 46 juta orang pada 2017.Sebelumnya, Credit Suisse menyatakan Asia menjadi wilayah terkaya di dunia untuk pertama kalinya sepanjang masa. Studi terbarunya yang dipublikasikan Rabu 10 Oktober 2012 itu menemukan bahwa wilayah Asia melampaui Eropa dalam hal kekayaan rumah tangga periode 12 bulan yang berakhir Juni. Dalam laporan yang bertajuk Global Wealth Report 2012, kekayaan rumah tangga global turun 5,2 persen. Penurunan tertinggi terjadi di Eropa akibat krisis utang dan perlambatan ekonomi global. Kekayaan masyarakat Eropa turun 14 persen menjadi US$69,3 triliun.Pengkategorian orang kaya dunia yang dibuat Credit Suisse dalam empat golongan yaitu dibawah US$10 ribu, antara US$10 ribu-100 ribu, US$100 ribu-1 juta, dan di atas US$1 juta per kapita. http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...-kaya-tercepat Sawit & Batu Bara, Sumber Harta Orang Kaya RI Sabtu, 4 Desember 2010, 00:08 VIVAnews - Forbes kembali merilis daftar kekayaan orang-orang super kaya Indonesia. Sebanyak 40 warga Indonesia memiliki kekayaan sebanyak US$71 miliar atau Rp640 triliun. Menariknya, sekitar 16 orang atau 40 persen dari mereka mengumpulkan kekayaan dari sumber daya alam, terutama batu bara dan kelapa sawit. Total nilainya mencapai US$12 miliar. "Peningkatan harga saham dan komoditas menjadi salah satu pendongkrak kekayaan mereka," tulis Forbes. Forbes menghitung penghasilan menggunakan nilai saham per 15 November dan nilai tukar saat itu. Perusahaan swasta dinilai dengan membandingkan dengan perusahaan BUMN yang setara. Daftar orang kaya versi Forbes ini merefleksikan kekayaan keluarga, bukan harta individu. Dari hasil perhitungan Forbes, sejumlah nama besar masuk jajaran taipan kaya yang mendapatkan berkah dari kekayaan sumber alam Indonesia. Sebagian dari mereka malah sudah lama berkecimpung di bisnis komoditas, baik kelapa sawit dan batu bara. Berikut beberapa di antara mereka. Eka Tjipta Widjaja, taipan gaek berusia 87, merupakan salah satu pengusaha yang menikmati keuntungan dari lonjakan kelapa sawit. Bisnisnya dikendalikan melalui PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) dengan produk andalan minyak goreng Filma. SMART memiliki perkebunan sawit terluas, lebih dari 320 ribu hektar. Eka Tjipta berhasil menempati peringkat ketiga orang terkaya Indonesia dengan total US$6 miliar. Kekayaan ini melambung dari tahun sebelumnya yang hanya US$3,6 miliar. Namun, kekayaan Eka Tjipta sebenarnya tidak hanya dari kelapa sawit. Bisnis pengusaha yang besar di zaman Orde Baru ini menggurita dari bubur kertas, properti, hingga ke perbankan. Eka Tjipta mengendalikan usahanya melalui empat grup, yaitu Asia Pulp & Paper Group, PT Sinar Mas Multi Artha Tbk, Asia Food & Properties Limited, dan SMART. Kelapa sawit juga telah membuat Martua Sitorus kaya raya. Melalui bendera Wilmar International, Martua berhasil mengumpulkan kekayaan sebesar US$3,2 miliar. Sehingga berhasil menduduki peringkat keempat. Perkebunan kelapa sawit terbentang di Sumatera dan Kalimantan dengan luas lahan 210 ribu hektar. Pria keturunan Batak ini memilih mengendalikan bisnisnya dari Singapura dengan produk andalan minyak goreng Sania. Bos Grup Salim, Anthoni Salim, juga salah satu taipan yang merasakan gurihnya minyak sawit alias CPO. Salim memiliki lahan sawit melalui Indo Agri Bdan PT PP London Sumatra Tbk. Produknya yang paling terkenal adalah Bimoli.Kekayaan sebesar US$3 miliar menempatkan Anthoni pada peringkat kelima. Kekayaan ini sebenarnya tidak murni dari kelapa sawit. Salim lebih banyak mendapat keuntungan dari mi instan Indomie. Putera Sampoerna juga mencoba keberuntungan di sektor ini. Melalui Sampoerna Agro yang dikendalikan anaknya, Michael Sampoerna, ia menguasai sejumlah kebun kelapa sawit. Meski gaung taipan, yang kaya dari penjualan perusahaan rokoknya, itu belum terlihat, Putera Sampoerna telah memiliki kekayaan US$2,3 miliar dan menempatkan pada peringkat kesembilan. Aburizal Bakrie juga mendapat keuntungan dari kelapa sawit dan batu bara. Bisnis batu bara dikelola melalui PT Bumi Resources Tbk sedangkan kelapa sawitnya melalui PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.Keluarga Bakrie kini memiliki kekayaan US$2,10 miliar dan menduduki peringkat 10. Setelah Aburizal menjadi pejabat pemerintah dan masuk dunia politik, saudaranya, Nirwan D. Bakrie, yang mengelola bisnis keluarga. Nama baru yang menikmati keuntungan dari hasil tambang batu bara adalah Kiki Barki. Pendatang baru di deretan orang terkaya Indonesia ini mengendalikan perusahaannya melalui PT Harum Energy Tbk.Kiki yang kini berusia 71 tahun mengoleksi kekayaan senilai US$1,7 miliar, dan menduduki peringkat ke-11. Melalui bisnisnya di industri tambang batu bara, Kiki sukses membawa Harum Energy mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada awal Oktober 2010. Saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 500 juta saham pada harga Rp5.200 per unit, perseroan mampu meraup dana segar Rp1,04 triliun. Harum Energy yang merupakan perusahaan grup Tanito Coal itu kini masuk salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia. Edwin Soeryadjaya juga berhasil mengumpulkan kekayaan dari batu bara. Melalui Adaro Energy, Edwin berhasil mengumpulkan kekayaan US$1,6 miliar dan berada pada peringkat ke-13.Kepemilikan di Adaro tidak secara langsung, melainkan melalui perusahaan ekuitas pribadi, Saratoga Capital. Lewat Saratoga juga, Edwin mengendalikan perusahaan infrastruktur telekomunikasi, PT Infrastruktur Menara Bersama. http://fokus.news.viva.co.id/news/re...ya-karena-alam citoxs is offline QUOTE Unread Today, 07:03 AM #3 citoxs newbie citoxs's Avatar UserID: 4801494 Join Date: Oct 2012 Posts: 10 citoxs tidak memiliki reputasi RI Tercepat Cetak Orang Kaya, Ini Penyebab Utamanya Jum'at, 12 Oktober 2012, 14:39 VIVAnews - Hingga 2017, pertumbuhan orang kaya di Indonesia mencapai yang tertinggi di dunia. Sayangnya, fenomena yang hanya bisa dinikmati kalangan tertentu itu tidak diimbangi penurunan masyarakat miskin. Penilaian tersebut disampaikan pengamat ekonomi Indef, Enny Sri Hartati, kepada VIVAnews, di Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2012. "Kue pembangunan kita memang lebih dinikmati oleh pemilik modal, yang jumlahnya hanya segelintir," ujarnya. Enny mengaku tak terlalu heran dengan adanya lonjakan jumlah orang kaya di Indonesia. Saat ini, kemudahan-kemudahan berbisnis yang diberikan pemerintah memang lebih berpihak pada pemodal besar bukan sektor usaha kecil. Akibatnya, peningkatan orang kaya di Tanah Air hanya terjadi pada kalangan tertentu. Kemudahan yang diberikan untuk kalangan tertentu tersebut terlihat jelas dalam pembiayaan sektor perbankan. Porsi terbesar pembiayaan perbankan dan lembaga keuangan selama ini lebih condong pada bidang usaha non tradable. "Terutama sektor jasa, pengangkutan, dan telekomunikasi (non tradable)," katanya. Melihat fenomena tersebut, Enny justru menganggap pemerintah memiliki pekerjaan rumah lebih besar di masa mendatang. Pertumbuhan orang kaya yang diimbangi pengurangan masyarakat miskin justru akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tak hanya meningkat, tetapi juga berkualitas."Intinya yang dibutuhkan tidak sekadar angka pertumbuhan, tapi juga kualitas pertumbuhan," tandasnya. Sebelumnya, laporan Credit Suisse bertajuk Global Wealth Report 2012, mengungkapkan Indonesia akan menjadi salah satu negara yang diprediksi mengalami pertumbuhan kekayaan per kapita tercepat dalam lima tahun mendatang. Indonesia bersanding bersama Kazakhstan, Rusia, Brasil, dan Thailand. Credit Suisse memperkirakan pertumbuhan kekayaan per kapita orang dewasa dari negara-negara ini dipicu oleh kenaikan produk domestik bruto (PDB) per kapita. Mongolia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi akan menikmati kenaikan PDB sebesar 150 persen pada 2017. Sementara itu, Indonesia ditaksir mengalami pertumbuhan PDB hingga 82 persen, Kazakhstan 56 persen, Rusia 55 persen, China 55 persen, dan Thailand 34 persen. http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...yebab-utamanya citoxs is offline QUOTE Unread Today, 07:17 AM #4 pentagruel kaskuser pentagruel's Avatar UserID: 4356825 Join Date: May 2012 Posts: 496 pentagruel tidak memiliki reputasi I've been rich and I've been poor. Believe me, rich is better [ujar uj

No comments:

Post a Comment