Pedagang di London Bisa Berbahasa Indonesia
Selasa, 31 Juli 2012, 12:33 WIB
grape.uji.es
Univesitas Metropolitan London
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID,Walau bukan negara kaya, Indonesia memiliki
reputasi sebagai bangsa yang gila belanja. Apalagi, kalau sedang berada
di luar negeri. Cukup mudah menandai turis asal Indonesia. Tentengan
belanjaan yang banyak merupakan salah satu cirinya.
Hajatan Olimpiade membuat banyak orang Indonesia datang ke London. Mulai atlet, ofisial, awak media, pejabat, hingga turis biasa. Pedagang di Oxford Road rupanya mencium peluang bisnis ini. Orang Indonesia adalah pasar potensial.
Republika mendapati seorang pedagang perempuan asli Inggris menarik minat konsumen asal Indonesia dengan berteriak, "Murah... murah... murah!" Perempuan ini berjualan di tenda semi permanen. Mungkin selama sepekan berjualan, banyak pembeli dagangannya berasal dari Indonesia. Ia pun menggunakan trik ini untuk menarik perhatian. "Murah... murah... murah!"
Si pedagang wanita kembali berteriak ketika Republika mulai mendekat.
Sambil menunjukkan dagangannya kepada sekerumunan pria, si pedagang lalu berkata, "Topi ini 11 poundsterling," Kali ini ia menggunakan Bahasa Inggris.
Trik ini rupanya cukup jitu. Sejumlah pembeli datang merapat. Mereka mengenakan seragam kontingen Indonesia. Salah seorang di antaranya Ketua PB PBSI Djoko Santoso. Republika langsung bertegur sapa dengan mantan panglima TNI itu. "Apa kabar Pak?" Djoko yang sedang serius mengamati topi, lalu memalingkan pandangannya dan membalas sapa. "Hei, apa kabar," kata jenderal purnawirawan itu.
Percakapan dalam bahasa Indonesia pun terjadi di tengah Oxford Road. Di sisi lain, si pedagang Inggris ini terus berteriak, "Murah... murah...murah."
Hajatan Olimpiade membuat banyak orang Indonesia datang ke London. Mulai atlet, ofisial, awak media, pejabat, hingga turis biasa. Pedagang di Oxford Road rupanya mencium peluang bisnis ini. Orang Indonesia adalah pasar potensial.
Republika mendapati seorang pedagang perempuan asli Inggris menarik minat konsumen asal Indonesia dengan berteriak, "Murah... murah... murah!" Perempuan ini berjualan di tenda semi permanen. Mungkin selama sepekan berjualan, banyak pembeli dagangannya berasal dari Indonesia. Ia pun menggunakan trik ini untuk menarik perhatian. "Murah... murah... murah!"
Si pedagang wanita kembali berteriak ketika Republika mulai mendekat.
Sambil menunjukkan dagangannya kepada sekerumunan pria, si pedagang lalu berkata, "Topi ini 11 poundsterling," Kali ini ia menggunakan Bahasa Inggris.
Trik ini rupanya cukup jitu. Sejumlah pembeli datang merapat. Mereka mengenakan seragam kontingen Indonesia. Salah seorang di antaranya Ketua PB PBSI Djoko Santoso. Republika langsung bertegur sapa dengan mantan panglima TNI itu. "Apa kabar Pak?" Djoko yang sedang serius mengamati topi, lalu memalingkan pandangannya dan membalas sapa. "Hei, apa kabar," kata jenderal purnawirawan itu.
Percakapan dalam bahasa Indonesia pun terjadi di tengah Oxford Road. Di sisi lain, si pedagang Inggris ini terus berteriak, "Murah... murah...murah."
Redaktur: M Irwan Ariefyanto
Reporter: abdullah sammy
No comments:
Post a Comment