Monday 24 September 2012

Brazil Akan Izinkan Pemakaian Jilbab Dalam Kartu Identitas

Brazil Akan Izinkan Pemakaian Jilbab Dalam Kartu Identitas Diposting Senin, 24-09-2012 | 09:10:54 WIB BRAZIL, muslimdaily.net - Wanita Muslim di Brazil akan diizinkan untuk mengenakan jilbab dalam kartu SIM, KTP dan paspor mereka setelah kota perbatasan di daerah barat, Foz do Iguaçu menerapkan kebijakan baru mengenai jilbab. "Jilbab bukanlah sebuah fantasi," kata Mohsin Alhassani, direktur Masjid Umar bin Khattab di Foz Iguaçu dan tokoh pemimpin Muslim yang paling menonjol di masyarakat, mengatakan kepada Latino Fox News, sebagaimana dilansir onislam.net, 23 September. "Ini adalah bagian dari kewajiban berpakaian perempuan Muslim. Ini benar-benar wajib bagi agama kami. " Hijab menarik perhatian nasional di Brazil setelah seorang muslimah, Ahlam Abdul El-Saifi, menolak untuk melepas jilbabnya untuk foto SIM-nya di kota Sao Bernardo do Campo, di negara bagian Sao Paulo. Dinas Lalu Lintas mengatakan pada saat itu bahwa mereka hanya mengikuti aturan negara. Neiva Schaffer, penduduk lama Muslim Foz do Iguacu, awalnya mengeluhkan kebijakan ini. "Dalam hal ini identitas Anda terbalik," katanya kepada TV Globo Jornal Nacional. "Kau merasa sangat malu." Neoclair Santo Silvestrini, dari Dinas Lalu Lintas cabang, mengecam keputusan itu sebagai "tidak masuk akal", menyangkal niat diskriminasi. Menawarkan penyelesaian untuk masalah ini, Dewan Foz do Iguacu menyetujui undang-undang baru dan mengirimkan proposal kepada otoritas nasional Brasil untuk memungkinkan pengecualian bagi perempuan Muslim dalam mengambil gambar untuk dokumen resmi dengan mengenakan jilbab. Dokumen tersebut meliputi SIM, KTP, dan paspor. Lembaga Nasional Identifikasi Brasil dan Departemen Lalu Lintas memiliki 30 hari untuk merespon permintaan yang dibuat oleh Dewan Foz do Iguaçu. Foz do Iguacu memiliki sekitar 20.000 penduduk muslim dari 255.000 penduduk. Menurut sensus tahun 2001, ada sekitar 27.239 umat Islam di Brasil. Namun, Federasi Islam Brasil menempatkan angka pada sekitar satu setengah juta. Dengan tidak adanya jumlah pasti Muslim, indikator terbaik dari pertumbuhan Islam di negara ini adalah peningkatan pesat dalam jumlah masjid. Sekarang ada 127 masjid, empat kali lebih banyak dari pada tahun 2000. [rah]

No comments:

Post a Comment